Sabtu, 11 Februari 2012

haruskah akun media di twitter berinteraksi dengan followernya?



tadi pagi pertanyaan di atas muncul di kepala saya. jawaban singkat saya atas pertanyaan di atas adalah tidak.

kenapa?

pertama, saya pikir akun media itu bersifat satu arah, mengabarkan apa yang ada di media mereka, yang biasanya berupa situs. twitter menjadi salah satu channel dalam penyebaran berita. dengan tujuan untuk mengembalikan traffic ke situs media yang bersangkutan kembali.

kalau pun dua arah, saya pikir akun media hanya menerima laporan, saran atau kritik dari follower mereka, tanpa harus menjawabnya secara rinci. atau menjelaskan secara panjang lebar. jika ingin menjelaskan tidak perlu sampai berkepanjangan. bisa dilajutkan ke private message atau via email.

pengecualian adalah bagi media yang memang membutuhkan asupan konten dari pembaca mereka atau akun yang memang diperuntukkan sebagai sarana bagi pembaca media untuk melaporkan atau memberi tip informasi. 

lalu bagaimana dengan tren penggunaan internet yang 2.0? bukankah harusnya interaksi yang terjalin?

saya berpikir, jika media ingin berinteraksi tempatnya bukan di twitter, tetapi di kolom komentar dari media tersebut, dalam hal ini kolom komentar di artikel terkait. 

ketika diskusi atau unsur 2.0 harus ada, semua sebaiknya diarahkan ke situs kembali, baik berupa traffic atau time on site. 

saya berpendapat, twitter hanya sebagai channel tambahan, twitter dan akunnya bukan tujuan dari konten media, semua dikembalikan lagi ke situs mereka. 

tentu lain halnya jika media tidak memiliki situs atau memang menyebarkan beritanya hanya dari akun twitter. untuk yang terakhir ini saya tidak setuju. karena twitter berkarakter timeline, yang bisa dipandang sebagai aliran yang jalan terus menerus. menyebarkan berita hanya lewat twitter tanpa ada satu tempat yang mewadahi semuanya, sama saja membebani pembaca.

twitter sebaiknya dipandang bukan sebagai rumah, tetapi jalan menuju rumah. 

itu pendapat saya, bagaimana dengan Anda?

haruskah akun media di twitter berinteraksi dengan followernya?SocialTwist Tell-a-Friend

Minggu, 11 September 2011

Ide aplikasi #1 - fashion app

Ini adalah seri pertama dari tema tulisan yang saya rencanakan untuk dituliskan secara rutin di blog ini. Biasanya saya menuliskan tentang media sosial atau tentang pemasaran yang menarik bagi saya. Beberapa tulisan juga mengambil tema pemasaran yang diperuntukkan bagi usaha mikro - kecil menengah.

Ok, untuk ide pertama saya harus jelaskan lebih dahulu di awal bahwa ide aplikasi ini mungkin sudah ada di market berbagai OS. Saya belum sempat melakukan penelitian menyeluruh atau sekedar melakukan cek di app store, jadi saya putuskan untuk menuliskan saja di blog ini, kalau ada yang tahu tentang aplikasi sejenis, Anda bisa memberi tahu saya atau mari kita diskusikan pada kolom komentar.

Ide adalah tentang aplikasi yang berhubungan dengan fashion. Ide ini muncul dari teman dekat saya yang menanyakan pada saya dan meminta untuk memberi usul tentang pakaian apa yang harus ia pakai keesokan harinya.

Dari sini saya berpikir bahwa akan menyenangkan jika kita bisa memfoto koleksi baju kita, disimpan dalam aplikasi di ponsel (saya berpikir iPhone atau iPod) lalu kita bisa mencocokkan berbagai kombinasi baju sebelum menentukan pilihan akan memakai baju yang mana.

Jadi misalnya kita lagi di jalan dan ingat besok akan ada acara, kita bisa mengecek koleksi baju kita, mencocokkannya dan menentukan pilihan. Nanti ketika kita sudah sampai di rumah, kita bisa langsung menyiapkan baju yang kita pilih, setelah itu kita bisa kembali mengecek di aplikasi ponsel dan mencentang jadwal pakaian tersebut telah selesai dilewati.

Saya berpikir aplikasi ini semacam gabungan antara GTD dengan aplikasi sharing foto namun untuk private. Kita bisa membuat data baju yang kita pakai, merencanakan baju apa yang akan kita pakai setelah itu mencentang rencana pakaian yang telah kita pilih.

Pada perkembangannya aplikasi ini juga bisa ditambahkan fasilitas untuk sharing bersama teman-teman yang mereka pilih, atau mungkin juga ke jejaring sosial yang telah ada. Namun tentunya masalah yang diutamakan adalah tentang privasi.

Ide fashion app ini baru sampai di sini, mungkin nanti bisa ditambahkan ketika saya mendapatkan ide tambahan, atau bagi mereka yang ingin mengembangkan aplikasi ini, saya persilahkan untuk menggunakan ide ini bagi aplikasi Anda.

Catatan: Ide yang ada di blog dapat Anda gunakan atau kembangkan, saya membebaskannya karena alasan bahwa bagi saya ide lebih baik dikembangkan, oleh siapapun, dari pada ide ini terus ada dikepala saya namun tidak dikembangkan. Ada kemugkinan juga ide ini dimiliki oleh orang lain atau mungkin telah ada aplikasinya, jadi sebaiknya tetap melakukan riset.
Ide aplikasi #1 - fashion appSocialTwist Tell-a-Friend

creative commons

Creative Commons License
socialnomic by wiku baskoro is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at socialnomic.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.